67 Anggota PMR Madya SMPN 5 Toboali Resmi Dilantik, Siap Jadi Garda Kemanusiaan Muda Bangka Selatan

TOBOALI, PMIBASEL.or.id – Sebanyak 67 siswa SMP Negeri 5 Toboali resmi dikukuhkan sebagai anggota Palang Merah Remaja (PMR) Madya pada Kamis (25/09), dalam sebuah upacara pelantikan yang berlangsung khidmat di halaman sekolah.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Kepala Sekolah, Totok Yulianto, S.Pd. Ing, didampingi oleh Pembina PMR, Agus Pratama, S.Pd., serta disaksikan oleh Sekretaris PMI Bangka Selatan, M.M. Iskandar. Kegiatan ini menjadi momen bersejarah bagi sekolah, karena untuk pertama kalinya PMR Madya terbentuk secara resmi sebagai Unit 03 dan telah terdata di PMI Bangka Selatan sejak Juli 2023.

Dalam sambutannya, Totok Yulianto menyampaikan apresiasinya terhadap terbentuknya unit PMR Madya di sekolah yang dipimpinnya. Ia menganalogikan PMR seperti tanaman yang harus dirawat agar tumbuh sehat dan kuat. “Ini adalah bentuk janji bakti kami kepada kemanusiaan. Terima kasih kepada PMI Bangka Selatan yang telah membimbing kami selama ini,” ujarnya.
Bionda, salah satu anggota baru, mengungkapkan rasa bangganya setelah melalui proses pelatihan dan outbond di Laut Nek Aji, Toboali. “Kini kami sah menjadi PMR Madya dengan slayer biru di leher. Kami siap mengabdi dan belajar lebih banyak lagi,” katanya.
PMR bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler biasa. Di dalamnya, para siswa dilatih menjadi remaja yang tangguh, peduli, dan siap membantu sesama. Mulai dari pelatihan pertolongan pertama, evakuasi darurat, hingga edukasi kebersihan dan kesehatan, semua diberikan secara intensif dan aplikatif.

Selain itu, PMR juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial seperti donor darah, bakti kesehatan, dan aksi kemanusiaan lainnya. Nilai-nilai solidaritas, kerja sama, dan empati ditanamkan sejak dini kepada setiap anggota.
Sekretaris PMI Bangka Selatan, M.M. Iskandar, menegaskan bahwa PMR adalah wadah penting dalam membentuk karakter remaja. “Kami bangga bisa mendampingi lahirnya Unit PMR baru ini. Semoga ke depan, mereka bisa menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” tutupnya (*M.M.Iskandar)
